diberlakukannya uu tentang ite dan pornografi menjadi landasan pelega bagi kalngan yang modernis yang menggunakan alat berbasis teknologi sepertihalnya film. para produser film merasa lega karena keberadaan uu ite ini karena mereka merasa sedikit aman dari kasus pembajakan filmnya yang marak sekarang, dan mereka merasa lega karena mereka merasa terlindungi.
Mardud
menurut bahasa berarti yang “ditolak” atau yang “tidak diterima” sedangkan
menurut istilah “Hadits yang tidak memenuhi syarat-syarat atau sebagian syarat
hadits maqbul” tidak terpenuhinya syarat bisa terjadi pada matan dan sanad.
Hadits ini dibagi menjadi dua yaitu hadits dha’if dan hadits maudu’
1.Hadits dhoif
Kata dhaif menurut bahasa berarti lemah berarti jjika ditinjau dari segi
bahasa hadits dhoif adalah hadits yang tidak kuat. Secara istilah hadits do’if
ini terdapat perbedaan rumusan sebagai berikut:
annawawi
mendefinisikan “ hadits yang didalamnya tidak terdapat syarat-syarat shohih dan
syarat-syarat hadits hasan”
Gharibsecara bahasa berarti
yang jauh dari kerabatnya. Sedangkan Hadits Gharib secara istilah adalah
: "Hadits yang hanya
diriwayatkan oleh seorang perawi secara sendiri". Dan tidak
dipersyaratkan periwayatan seorang perawi itu terdapat dalam setiap tingkatan (thabaqah)
periwayatannya, akan tetapi cukup terdapat pada satu tingkatan atau lebih. Dan
bila dalam tingkatan yang lain jumlahnya lebih dari satu, maka itu tidak
mengubah statusnya (sebagai hadits gharib). Sebagian ulama’ lain
menyebut hadits ini sebagai Al-Fard. Hadits gharib dibagi menjadi
dua :
Kata ahaad derasal darikata ahad yang berarti satu. Dengan demikian
hadits ahad hanya diriwayatkan oleh satu orang. Secara istilah hadits ahad
adalah hadits yang perowinya tidak mencapai batasan hadits mutawattir.
Abu zahrah
mendefinisikan “ tiap tiap kabar yangyang diriwayatkan oleh dua orang atau lebihditerima dari rasulullah SAW
dan tidak memenuhi persyaratan hadits masyhur
Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc.
Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie (73 tahun)
merupakan pria Pare-Pare (Sulawesi Selatan) kelahiran 25 Juni 1936. Habibie
menjadi Presiden ke-3 Indonesia selama 1.4 tahun dan 2 bulan menjadi Wakil Presiden
RI ke-7. Habibie merupakan “blaster” antara orang Jawa ibunya dengan orang Makasar tepatnya di pare-pare.
Berbeda
dengan rata-rata mahasiswa Indonesia yang mendapat beasiswa di luar negeri,
kuliah Habibie (terutama S-1 dan S-2) dibiayai langsung oleh Ibunya yang
melakukan usaha catering dan indekost di Bandung setelah ditinggal pergi
suaminya (ayah Habibie). Habibie mengeluti bidang Desain dan Konstruksi Pesawat
di Fakultas Teknik Mesin. Selama lima tahun studi di Jerman akhirnya Habibie
memperoleh gelar Dilpom-Ingenenieur atau diploma teknik (catatan : diploma
teknik di Jerman umumnya disetarakan dengan gelar Master/S2 di negara lain)
dengan predikat summa cum laude.
Bahasa mempunyai saspek yang dinamis, yang
menyesuaikan aspek sosial pemakainya (the user) dan pemakaiannya (the uses).
Keberagaman bahasa
ditentukan oleh berbagai aspek luar bahasa seperti kelas sosial, jenis
kelamian, etnisitas dan umur.sebagaian ha tersebut merupakan halhal
tersebutmerupakan hal hal yang
berkaitan dengan pemakaian bahasa tersebut.
Suatu bahasa dipakai
oleh masyarakat penuturnya untuk hubungan interaksi sesuai dengan keadaan atau
keperluan yang mereka hadapi. Peristiwa tersebut meliputi tiga hal yakni: medan(field), suasana(tenor) dan cara
cara(mode)
Ragam bahasa dapat juga
dibincangkan bedasarkan fungsinya dalam masyarakat yang multi bahasa secara
umum dikenal lima ragam bahasa. Ragam bahasa dalam negara multikultural dapat
muncul sebaai akibat perubahan politik dan sosial dinegara yang bersangkutan.
Ibadah
haji bukan hanya terkait dengan aspek spiritual sebagai pelaksanaan rukun
Islam. Lebih dari itu, ibadah ini memiliki dimensi sosial sebagai simbol
ketinggian status seserang yang telah melaksanakannya. Dalam konteks ini,
masyarakat Jawa biasanya akan mengganti nama kecilnya dalam dua momen;
pernikahan dan haji.
Secara
historis, realitas tersebut sudah mapan jauh sebelum kemerdekaan. Setelah
berhaji, seringkali orang-orang Jawa yang memiliki nama Jawa akan segera
mengganti namanya dengan yang berbau Arab dan menambahkan gelar haji di depan
namanya.
Meski
demikian, dalam banyak kasus, pemberian status tersebut biasanya berbanding
lurus dengan peran yang mereka lakukan setelah kembali dari Makkah. Ketika
kembali dari Makkah, banyak di antara jamaah haji yang memainkan peran penting
dalam proses transformasi masyarakat, sepertiKH Hasyim Asyari, KH Ahmad Dahlan,
H Samanhoedi, dan Hamka.