PERUBAHAN BAHASA
Kalau kita sedikit berpikir pada zaman
sekarang tentang bahasa kita akan menemukan anyak kata yang asing pada telinga
kita bahasa merupakan sebuah sistem universal yang dinamis. Ada pola-pola atau
unsur-unsur linguistik dalam setiap bahasa. Pola-pola tersebut merupakan sistem
bahasa. Aturan (sistem) berbahasa ini kemudian digunakan oleh masyarakat
bahasa. Atas penggunaan bahasa dimaksud, dapat dikemukakan bahwa pada suatu
komunitas bahasa tercipta konvensi bahasa yakni pada sistem bahasa. Konvensi
itu penting karena bahasa digunakan tidak terbatas pada satu individu saja
namun pada lingkup yang lebih besar yakni masyarakat bahasa regional bahkan
internasional. Terkait dengan pengguna bahasa manusia yang selalu dinamis yang
dalam kegiatannya melakukan kontak bahasa antara satu sama lain, maka terjadi
pula bahasa yang dinamis. Pergerakan masyarakat bahasa ini bisa melewati
batas-batas regional dalam upaya penutur suatu bahasa untuk melangsungkan
kehidupannya.
Bahasa merupakan wadah yang memiliki
konsep bahasa untuk melakukan kontak antara suatu komunitas bahasa dengan
komunitas bahasa lainnya pada satu wilayah bertetangga bahkan dalam lintas
wilayah. Ada
konsep bahasa yang sama pada satu komunitas karena mereka menggunakan bahasa
yang sama. Namun ketika masyarakat bahasa tersebut melakukan kontak dengan
komunitas bahasa di luar komunitas aslinya maka tidak menutup kemungkinan akan
tercipta suatu variasi bahasa.
Berbicara
tentang variasi bahasa, seseorang perlu memahami istilah terkait yakni idiolek,
dialek, dan ragam. Kridalaksana (2008: 90) menyebutkan bahwa bahasa yang
digunakan oleh seorang pribadi manusia dengan keseluruhan ciri-ciri bahasanya
disebut idiolek. Jadi idiolek itu pusatnya pada tiap insan pengguna bahasa.
Letak perbedaan lainnya adalah pada kelompok masyarakat yang menggunakan bahasa
pada suatu tempat atau waktu maka variasi bahasa yang terjadi disebut dialek.
Misalnya bahasa Batak dialek Toba, bahasa Batak dialek Humbang Hasundutan,
bahasa Batak dialek Simalungun. Lain halnya dengan ragam bahasa adalah variasi
bahasa yang digunakan dalam situasi, keadaan atau untuk keperluan tertentu
sehingga kita mengenal istilah ragam baku dan
tidak baku ;
juga ragam lisan dan tulisan.
Holmes
(2001) dalam bukunya “An Introduction to Sociolinguistics” membahas perubahan
bahasa atas empat fokus perhatian, yakni
1) variasi dan
perubahan;
2) bagaimana perubahan itu menyebar;
3) bagaimana
kemudian kita mempelajari perubahan bahasa yang terjadi;
4) alasan-alasan sehingga perubahan bahasa
terjadi.
Perubahan
bahasa terjadi tidak dalam jangka waktu yang singkat, hal ini di jelaskan para pakar ahli bahasa
(Holmes, 2001: 194; Yule, 2006: 190; Aitchison, 2003: 160; Aitchison, 1991: 4;
Chambers, 2006: 69, 109). Aitchison menambahkan bahwa perubahan itu sering kali
tidak disadari (unconscious) oleh penutur satu bahasa karena bunyi dan bentuk
sintaksis yang sifatnya statis. Perubahan bahasa itu menurut Greenberg (1978)
dalam Good (2008) memiliki mekanisme mendasar yang umumnya terjadi pada semua
bahasa; saya pahami sebagai mekanisme yang dapat ditelusuri lewat pendekatan
horisontal atau longitudinal. Yule (2006) menyebutkan bahwa variasi bahasa dapat ditelusuri secara diakronis
(waktu yang berbeda) dan sinkronis (melihat perbedaan dalam satu bahasa pada
tempat serta kelompok yang berbeda pada waktu yang sama).
Terkait
upaya untuk menguraikan perubahan bahasa dengan Teori Gelombang, maka saya akan
lebih menaruh perhatian pada penelusuran perubahan bahasa secara sinkronis atau
horisontal. Ibarat gelombang yang bergerak secara horisontal, maka demikian
pula yang terjadi pada perubahan bahasa. Untuk lebih jelasnya saya akan
menggambarkan tentang Teori Gelombang dari Schmidt
Kontak bahasa
terjadi di antara komunitas bahasa yang berasal dari masyarakat bahasa yang
berbeda-beda. Ketika kontak bahasa terjadi, seringkali pada awalnya penutur
bahasa yang berbeda itu mengalami kegalauan bahasa oleh karena sistem, kosa
kata, bunyi bahasa yang sedikit berbeda atau jelas-jelas berbeda. Namun
disadari bahkan pergerakan tubuh atau mimik juga merupakan wujud lain bahasa
(dalam tulisan ini saya tidak akan membahasnya). Kontak yang terjadi memberi
ruang bagi masing-masing komunitas bahasa untuk saling menunjukkan identitasnya
Holmes
mengemukakan bahwa bahasa sebagai identitas independen dari penutur. Selain itu
ada tiga cara yang saling terkait dalam hal perubahan bahasa, yakni: perihal
waktu , physical space –regional (wilayah), dan socially (secara sosial).
Ada semacam gelombang yang berasal dari
individu sebagai anggota masyarakat bahasa dalam menjalani kehidupan ini
sehingga mau tidak mau melakukan kontak dengan komunitas lain. Begitu
juga dari masyarakat bahasa yang lain ada upaya yang kurang lebih sama.
Masing-masing dari komunitas yang berbeda ini kemudian melakukan kontak. Saat
kontak itu terjadi, maka ada pertukaran bahasa yang terjadi. Agar dapat saling
memahami antar komunitas dimaksud, maka perlu upaya untuk mengerti bahasa dari
komunitas yang berbeda. Upaya ini sebagai gelombang yang bersumber dari
internal komunitas bahasa. Upaya internal ini terjadi bersamaan dengan
pergerakan dari luar (eksternal). Jika kontak ini terjadi, berarti masyarakat
bahasa tersebut merupakan masyarakat yang terbuka.
Dalam masyarakat yang terbuka, artinya
yang para anggotanya dapat menerima kedatangan anggota dari masyarakat lain,
baik dari satu atau lebih dari satu masyarakat, akan terjadilah apa yang
disebut kontak bahasa. Intensitas kontak bahasa ini berpotensi pada
terjadinya atau terdapatnya apa yang disebut dengan bilingualisme dan
multingualisme. Bilingualisme merupakan penutur bahasa yang memiliki kemampuan
berbahasa lebih dari satu bahasa. Multilingualisme merupakan penutur bahasa
yang memiliki kemampuan berbahasa lebih dari dua bahasa. Kenyataan ini bisa
didorong oleh adanya faktor perpindahan penduduk atau penutur bahasa dari
daerah asal ke daerah lain sehingga dapat menciptakan munculnya daerah-daerah
bahasa yang baru. Perpindahan penutur ini dapat mempengaruhi daerah yang
didatanginya sehingga terjadi perbedaan bahasa yang mengarah pada perubahan
bahasa. Aitchinson menegaskan bahwa
perubahan itu terjadi dalam jangka waktu yang lama dan terkait dengan perubahan
sosial. Dimana perubahan sosial ini bisa disebabkan oleh perang, invasi, dan
proses transmisi budaya.
Guiraud
(1978) dalam Mahsun menjelaskan bahwa
pada dua bahasa atau dialek yang bertetangga akan terjadi proses peminjaman
unsur-unsur kosakata, struktur dan cara pelafalan. Berarti dapat dipahami ada
konsep pemahaman timbal balik dari komunitas yang berbeda tersebut. Konsep
pemahaman timbal balik ini dapat disejajarkan dengan Teori Gelombang dari
Schmidt (1843-1901). Wardhaugh
memberikan contoh faktual di Perancis; dari Granoble sampai Bordeaux,
kata-kata seperti chandelle ‘lilin’, chanter ‘bernyanyi’, dan chaud ‘panas’
diucapkan dengan suara nerbeda
di wilayah utara dan berbeda juga
di wilayah selatan. Hal ini disebabkan oleh faktor geografis, politik, dan adanya
kerajaan kuno. Terkait dengan gambar di atas, bagian yang diarsir mengalami
proses peminjaman unsur-unsur kosakata, struktur dan cara pelafalan dari
komunitas bahasa lain.
Setiap
orang memiliki kecenderungan untuk dianggap lebih memiliki prestise dari orang
lain terutama dalam kelompoknya sendiri. Orang dengan status sosial lebih
tinggi berpotensi untuk memperkenalkan perubahan yang didapatnya dari komunitas
lain yang menurut anggapannya memiliki status dan prestisi lebih bagus. Yule
memberikan contoh pada Middle English setelah Old English, sebagai gambaran
stratifikasi sosial High – Low. Misalnya kosa kata ‘sheep’, ‘cows’, ‘swine’
digunakan oleh masyarakat kelas sosial lebih rendah (berprofesi sebagai petani)
untuk merujuk pada ‘mutton’, ‘beef’, ‘pork’ diujarkan oleh masyarakat kelas
sosial lebih tinggi (lihat juga Aitchison. Di sisi lain Holmes mengemukakan bahwa penutur dari masyarakat
kelas sosial lebih rendah berpengaruh dalam menyebarkan perubahan linguistik
yang kurang disadari yang tujuannya untuk menunjukkan solidaritas. Selain itu
gender juga cukup berperan dalam perubahan linguistik terlebih lagi jika wanita
tersebut memiliki posisi penting atau status sosial yang lebih tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Kamus
Linguistik. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta .
Yule, George.
2006. The Study of Language. Cambridge
University Press.
Mahsun, 1995. Dialektologi Diakronis: Pengantar.
2 komentar:
makasih atas infonya.. bermanfaat banget buat sy ^^
merit casino - Online casino - Xn Games
The online casino review is a place where we will explain 인카지노 everything you need to know about the advantages 제왕카지노 and disadvantages 메리트 카지노 주소 of playing online.
Posting Komentar